MENGUAK INDUSTRI JUDI JEPANG YANG MALU-MALU TAPI MAU

231

Seperti di berbagai negara lain di dunia, popularitas berjudi melalui dunia maya telah melonjak, terutama pada masa pandemi virus corona seperti ini.  

Hal ini juga terjadi di Jepang. Walau kasino dilarang berdiri di Jepang, negara matahari terbit ini tak bisa disebut seratus persen konservatif dalam melarang judi. 

Masih terdapat beberapa bentuk perjudian yang masih dibolehkan beroperasi, antara lain pacuan kuda, balap sepeda, balapan otomotif (kapal dan motor), taruhan pada pertandingan olahraga (lokal), dan pachinko. 

Kondisi ini jelas cukup menarik lantaran banyak rumah judi di Jepang yang berisi permainan pachinko berhadiah rokok sampai barang elektronik, namun tempat yang menawarkan permainan blackjack atau rolet justru dianggap ilegal.

Sejak 2016 pemerintah Jepang telah lama membahas rencana untuk melonggarkan peraturannya terhadap perjudian dan mengizinkan kasino, tapi sampai sekarang pembahasan ini belum menemukan titik terang.

Berkaca dari situ, muncul pertanyaan. Bila kasino yang offline dilarang, bagaimana pemerintah Jepang memandang industri judi online? Secara umum, pemerintah Jepang ternyata hanya memberi akses untuk pasang taruhan secara online untuk lotere, pertandingan sepak bola dan beberapa pertandingan olahraga lokal tertentu. 

Akibat dari ketatnya hukum larangan permainan kasino di Jepang, Anda takkan menemukan kasino online yang berpusat di Jepang. Satu-satunya cara seorang pejudi bisa mengakses permainan yang ditawarkan kasino judi online adalah menggunakan situs yang beroperasi di luar negeri. 

Kasino online yang berlisensi dan terpercaya umumnya beroperasi dari negara-negara yang melegalkan industri perjudian dan beroperasinya kasino, seperti Inggris, Amerika Serikat, Malta, dan Filipina. Selama warga Jepang berjudi di kasino online yang beroperasi dari luar negeri, hal itu tidak dianggap melanggar hukum.  

Dampak dari keterbukaan akses ke kasino online luar negeri, sempat ada beberapa warnet di Jepang yang memanfaatkan kelonggaran tersebut untuk mendirikan jasa yang dikenal sebagai “in-casino.” Pelayanan yang ditawarkan kasino tipe ini menyediakan sejumlah komputer yang dikhususkan untuk mengakses kasino online. 

Namun dalam perjalanannya,  ada beberapa kasus pemilik warnet yang mengoperasikan in-casino bertindak seperti bandar dan memberlakukannya seperti kasino, yang jelas merupakan pelanggaran hukum perjudian Jepang. Akibat kejadian seperti itu, pengadilan Jepang akhirnya memutuskan bahwa penyediaan komputer di warnet khusus untuk mengakses judi online adalah tindakan kriminal. 

Salah satu alasan utama kenapa pemerintah Jepang enggan untuk mengizinkan kasino beroperasi adalah guna mencegah ketagihan berjudi. Namun, dewasa ini masalah tersebut mulai bisa dicegah oleh sejumlah situs judi online terpercaya.

Beberapa caranya adalah dengan memblokir akses ke pemain yang tidak rasional dalam waktu dan jumlah taruhan saat berjudi. Hal itu bisa didapat karena sebelum bermain, pemain diwajibkan meminta data pemain sehingga bisa dilanjutkan ke pemeriksaan keuangannya.

Sekadar informasi, Pemerintah Jepang telah lama mempertimbangkan pro dan kontra dibalik mengubah cara pandangnya terhadap industri judi di negaranya. Namun sampai sebuah kesepakatan yang menyetujui legalisasi kasino di negeri ini terbentuk, satu-satunya pilihan warga Jepang untuk bisa memainkan permainan kasino sekarang ini adalah melalui kasino online.