3 FAKTA UNIK KARTU REMI DI INDONESIA

262

Permainan kartu remi telah melanglangbuana seantero dunia. Permainan yang konon berasal dari Tiongkok ini memiliki ragam permainan seru mengisi waktu luang seperti blackjack, poker, bridge, soliter, capsa banting, texas hold dan sebagainya. 

Lazimnya, permainan kartu tersebut identik dengan praktik perjudian yang bisa dilakukan di meja Kasino atau memilih mengakses situs judi online di komputer atau smartphone. Pejudi pun bebas memilih sesuai keinginan permainan yang mau dimainkan.

Hal itu juga terjadi di Indonesia. Meski dilakukan secara tersamar, permainan kartu remi kerap menjadi ajang taruhan sejumlah uang di berbagai daerah. Kondisi ini terjadi karena praktek perjudian masih menjadi perdebatan berbagai pihak.

BACA JUGA

Meski begitu, kartu remi bukan sekedar kartu yang identik dengan judi. Ada banyak fakta unik seputar kartu remi yang hadirnya telah menyatu dengan kehidupan sehari-hari masyarakat lokal. Apa sajakah? Mari sama-sama kita simak pembahasannya:

  1. Hadirnya Kartu Remi Nusantara

Mengenalkan ragam budaya Indonesia memang harus dilakukan sejak dini. Apalagi, anak-anak sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki rasa kebanggaan terhadap Tanah Air.

Nyatanya, mengenalkan budaya bangsa kepada anak susah-susah gampang. Dimana, perlu ada cara menyenangkan agar mereka tidak cepat bosan. Langkah paling dekat ialah melalui sebuah permainan.

Nah, salah satu permainan yang identik dengan anak-anak adalah kartu remi. Permainan ini kerap dimainkan saat berkumpul dengan teman sebaya. Namun, ini bukan kartu remi lazim di pasaran yang biasanya digunakan untuk adu taruhan atau perjudian.

Namanya Kartu Remi Nusantara (Karea). Karea dirancang khusus untuk memperkenalkan budaya Indonesia pada anak-anak. Kartu ini sengaja dirilis oleh Perpustakaan Anak Pustakalana saat bertepatan dengan HUT ke-75 RI.

Tidak seperti kartu remi biasa, Kareat dihiasi gambar-gambar baju daerah, alat musik daerah, dan benda-benda khas Indonesia lainya. Sehingga para pemain bisa mengetahui lebih banyak mengenai budaya Indonesia sambil bermain Karea. Kartu Remi Nusantara

Ada banyak cara memainkan Karea. Sebut saja seperti bermain cangkulan, bridge, poker jawa (capsah), black jack, tepuk nyamuk, solitaire. Diharapkan kehadiran kartu ini berguna bagi generasi muda untuk lebih mencintai Tanah Airnya.

  1. Desain Kartu Remi Indonesia Mendunia

Melalui karya desain Black Friday, kartu remi milik anak muda bernama Edo Huang habis terjual dalam waktu 48 jam di seluruh dunia. Karya Edo Huang pun telah telah diakui dunia berkat profesi desainer kartu remi yang digelutinya.

Melalui karyanya, anak pasangan Fauzan Walandau dan Intung Sugih ini juga sukses menembus pasar Eropa yakni Prancis dan Romania. Sementara untuk kawasan Asia, karyanya telah dinikmati warga Singapura dan Vietnam. 

Kehadiran desain kartu unik Edo Huang bukan tanpa sebab. Awalnya, Ia iseng-iseng memperkenalkan desain kartu remi buatannya melalui website international bernama The Blue Crown. 

Kala itu, Edo mengirimkan 5 desain kartu. Selang tiga bulan kemudian, pada Oktober 2012, dua desain miliknya diterima dan langsung dikontrak oleh perusahaan tersebut.

Hingga kini, ia telah membuat sebanyak 12 desain  kartu remi. Bahkan, sudah ada 3 desain miliknya yang menjadi limited edition di negeri Paman Sam tersebut.

  1. Permainan Ceki Jadi Tradisi di Sumatera Barat

Permainan kartu ceki begitu sangat populer di Sumatera Barat. Mulai dari daerah pesisir, kota-kota hingga nagari-nagari paling pelosok di dataran tinggi asyik dimainkan oleh pria-pria dewasa.

Umumnnya mereka memainkan permainan ceki sehabis isya sampai menjelang tengah malam di lepau-lepau (kedai) kopi. Pada momen tertentu, bahkan bisa dimainkan hingga menjelang shubuh. 

Di sana, salah satu jenis permainan remi ini telah dianggap sebagai tradisi. Selain dimainkan di lapau kopi, ceki juga dimainkan pada malam bagorak, yakni malam menjelang pesta perkawinan atau acara syukuran. 

Dalam tradisi itu, warga lainnya akan berdatangan membantu persiapan acara tersebut. Di sela-sela bagorak, biasanya orang-orang bakoa sambil menikmati dendang saluang.