Menyelami Sejarah Paradise Island, Surganya Judi di Dunia 

213

Seperti namanya, Paradise Island memang terlihat seperti surganya dunia berkat keindahan alam dan sederet destinasi wisata yang dimilikinya. Paradise Island terletak di kota Nassau, Negara Kepulauan Bahama, Kepulauan Karibia dengan luas 277 hektar. 

‘Pulau Surga’ ini terhubung ke pulau New Providence melalui dua jembatan yang melintasi pelabuhan di kota Nassau. Paradise Island juga dijuluki sebagai Pig Island (Pulau Babi) karena banyak babi berkeliaran di sekitar pantai yang dilindungi oleh pemerintah setempat.

BACA JUGA

Sederet destinasi wisata menarik di Paradise Island yang sering dikunjungi para wisatawan diantaranya Cabbage Beach, Montagu Beach, Paradise Lagoon, Salt Cay dan banyak lagi. Selain keindahan alam, Paradise Island juga terkenal dengan banyak tempat kasino dan resor mewah. 

Salah satu hotel kasino termegah di Paradise Island adalah Atlantis Bahamas. Atlantis Bahamas merupakan resor bertema laut di Paradise Island dengan wahana taman air yang luas, pantai, restoran, kasino dan tempat menarik lainnya.

Masih banyak lagi kasino dan resor yang terdapat di Paradise Island seperti The Baha Mar Casino & Hotel, Hotel Riu Palace Aruba, Bimini Bahamas Casino dan lainnya. Berkat keindahan alam, destinasi wisata serta resor dan hotel kasino di Paradise Island, menjadikan ‘Pulau Judi’ ini selalu dibanjiri para wisatawan.

Sudahkah Anda berkunjung ke Paradise Island untuk menikmati keindahan alam atau sekedar bermain judi di pulau tersebut? Kalau belum, sebaiknya Anda mengenal sejarah dari Paradise Island di Kepulauan Bahama. Berikut sejarah Paradise Island hingga menjadi ‘Pulau Judi’.

Ditemukannya Paradise Island hingga Jadi Tempat Wisata

Awalnya, Paradise Island ditemukan oleh Christopher Columbus yang mendarat di Bahama pada tahun 1492. Selama Perang Saudara Amerika, kota Nassau semakin berkembang pesat. Saat itu, pasukan Angkatan Laut Uni Soviet memblokir kapal yang membawa kapas dari Charleston, Carolina Selatan ke Inggris, tapi para pelaut tersebut berhasil mengalihkan pengiriman ke Nassau. 

Sampai perang berakhir pada tahun 1865, pelabuhan Nassau dipenuhi dengan pedagang kapas. Kemudian pada awal 1960-an Nassau menjadi pelabuhan untuk jalur pelayaran apapun, termasuk perdagangan. 

Selanjutnya, pariwisata Bahama mulai berkembang pesat pada akhir abad ke-19. Kala itu, warga Amerika Serikat berbondong-bondong ke Nassau selama berlakunya larangan warga Amerika Serikat berkunjung ke Kuba dan Nassau. 

Pengembangan Kasino dan Resor di Paradise Island

Pada tahun 1959, seorang pebisnis Huntington Hartford, membeli Hog Island atau Pulau Babi dari Axel Wenner-Gren. Setelah dibeli, lalu Huntington mengubah nama pulau tersebut menjadi Paradise Island. 

Waktu itu, Huntington mempekerjakan arsitek Palm Beach, John Volk dan membangun Ocean Club, Cafe Martinique, Hurricane Hole di antara landmark pulau lainnya di Paradise Island. Setelah pembangunan tempat hiburan tersebut selesai, kemudian Paradise Island diresmikan oleh Huntington pada tahun 1962.

Selanjutnya, Huntington memperoleh lisensi perjudian untuk Paradise Island dan memasukkan Jim Crosby sebagai investor tambahan dalam industri perjudian di pulau tersebut. Kemudian Jim Crosby dan Jack Davis membentuk sebuah perusahaan kasino dan resor bernama Resorts International untuk mengembangkan industri perjudian di Paradise Island. 

Resor dan kasino pertama yang dibangun oleh Resorts International adalah Atlantis Paradise Island yang diresmikan pada tahun 1968. Kemudian Atlantis Paradise Island berganti nama menjadi Atlantis Bahama sampai saat ini. Hingga di tahun 2021 ini, industri kasino dan resor di Paradise Island semakin berkembang pesat dengan banyak bermunculannya lokasi perjudian baru.

Menyadari potensi bisnis di Bahama, Jim Crosby dan Jack Davis sebagai pelopor pembangunan resor mewah dan memberikan gaji karyawannya di atas standar upah yang berlaku di wilayah tersebut. Keduanya terus mengembangkan Paradise Island, lalu membangun jembatan ke Nassau dan resor skala besar pertama.

Pada tahun 1980-an, Paradise Island dibeli oleh Merv Griffin seharga USD 400 juta atau senilai Rp5,6 triliun. Berikutnya, pulau Paradise Island dibeli oleh Sol Kerzner yang sampai meninggal pada Maret 2020 masih menjadi pemilik dengan harga beli USD 125 juta atau setara Rp1,7 triliun.